Semester lalu, seorang kawan menasihatiku bahwa aku perlu jalan-jalan. Dia merasa khawatir dengan keadaanku yang sepertinya "No Life", yang hanya duduk depan komputer. Kawanku yang mahasiswi doktoral ini berkata bahwa ia merasa segar dalam studi setiap ia pulang dari travelling. Aku merasakan bahwa aku memerlukan work-life-balance yang sehat, yang bisa merangsangku beraktivitas fisik. Aku membenarkan ide kawanku. Aku perlu jalan-jalan tahun ini.
Kebetulan, ada kawan sekolah yang sedang travelling keliling Eropa. Dia memberikan jadwalnya dan kulihat kota-kota yang dikunjunginya. Aku memilih kota yang belum pernah kukunjungi, yaitu Barcelona, dan bertemu dengan kawanku ini. Tak berapa lama kemudian, aku membatalkan suatu kuliah blok. Aku pun menemui kawanku di Amsterdam.
Di Barcelona, aku pun merasakan kembali gairah travelling atau "Wanderlust" atau semangat jalan-jalan atau apa pun namanya. Aku bisa mencium aroma daerah Gothik di Barcelona dan meresapi sejarahnya. Aku bisa mengagumi arsitektur Gaudi dan merasakan seluruh persamaan matematis dan segenap elemen pembentukan kehidupan dari bangunan yang didesainnya. Butir-butir pasir pantai Barceloneta kurasakan dengan tangan dan kakiku. Angin pantai mengalunkan musik yang membuat rambutku menari-nari sejenak supaya aku terlupa akan segenap kekalutan pikiran.
Mengobrol dan berjalan bersama orang asing dalam perjalanan menyadarkanku bahwa dua tahun terakhir ini, aku malas berkenalan dengan orang di Bremen dan di online social media. Tersesat dalam mencari hostel, kastil dan tempat makan, membuatku menemukan diriku. Kaki yang melepuh dalam travelling menyadarkanku bahwa aku kurang banyak berjalan dan terlalu mengandalkan sepeda dan transportasi umum.
Di pantai Barcelonetta, aku duduk merenung ditemani angin dan pasir putih. Aku memiliki blog tentang Bremen, tentang Bavaria atau Bayern, dan tentang Niedersachsen atau Lower Saxony, tapi tidak punya blog tentang kota-kota yang kulewati kalau aku lagi jalan-jalan. Aku berpikir bahwa aku perlu membuat blog tentang jalan-jalan atau travelling. Oleh karena itu, kuawali blog berisi pengalamanku menjelajah dunia, sepulangnya aku dari Barcelona. Gairah penjelajahanku sepertinya telah terkubur sejak 2008, kini bangkit kembali. Aku pun ingin mengenang kematian dan kebangkitan ini, lalu menyebarkan kabar gembira ini ke seluruh dunia dalam bentuk tulisan blog.
Dengan posting ini, kumulai tulisanku tentang travelling.
Entah kenapa, tapa mlaku di Barcelona memberiku inspirasi bikin blog tentang travelling. #fb Kaki masih melepu... http://t.co/XQuDmDMqZ6
— iscab.saptocondro (@saptocondro) September 16, 2014
Barcelona berukuran 3,6 GB. Kaga banyak untuk 5 hari. http://t.co/AbmRefgepj
— iscab.saptocondro (@saptocondro) October 3, 2014
Amsterdam berukuran 1,24 GB untuk 3 hari. http://t.co/gMremGzEUu
— iscab.saptocondro (@saptocondro) October 4, 2014
Berliburlah! #fb Travelling dengan penuh suka cita. Bulan depan, barulah kau lihat catatan dosamu di rekening ... http://t.co/bLqhbRV8nt
— iscab.saptocondro (@saptocondro) September 15, 2014
"Wanderlust: an irresistible desire to travel to understand one's very existence" - internet quote
Bremen, 5 Oktober 2014
iscab.saptocondro
"Dalam suatu perjalanan, libatkan dirimu dalam bicara."